Jangan Makan Sayap dan Paha Ayam!

14 Januari 2009

Ada sebuah artikel yang menarik di koran Jawa Pos edisi minggu, 11 Januari 2009. Di artikel yang berjudul ‘Cowok Suka Paha atau Sayap Ayam Cenderung Feminim’ tersebut diuraikan bahwa pria yang sering mengkonsumsi sayap dan paha ayam dari gerai fast food memiliki kecenderungan untuk lebih bersifat feminim. Hal ini disebabkan karena sayap dan paha merupakan tempat disuntikkannya hormon insulin X, yang merupakan hormon kewanitaan. Saya kaget dan tidak percaya ketika membaca artikel ini. Lalu saya melakukan penelusuran di Google. Apakah sobat sukses tahu apa yang saya peroleh dari penelusuran tersebut?

Didalam melakukan penelusuran, saya menggunakan dua kalimat kunci, yaitu ‘hormon ayam’ dan ‘bahaya ayam broiler’. Lalu saya menemukan berbagai silang pendapat mengenai aman tidaknya mengkonsumsi ayam broiler. Ada yang mengatakan berbahaya, dan ada juga yang mengatakan artikel-artikel tersebut hoax belaka.

Menurut sobat sukses kita harus berada di mana? Apakah di pihak pro atau kontra? Apakah sobat sukses percaya bahwa mengkonsumsi ayam broiler berdampak buruk bagi kesehatan? Saya sendiri memilih untuk pecaya bahwa mengkonsumsi ayam broiler itu berbahaya bagi kesehatan. Namun saya tetap berani untuk mengkonsumsi ayam broiler. Mengapa? Baca terus artikel ini ya.

Masyarakat Indonesia sudah berkali-kali dibuat ketar-ketir dengan ketamakan para peternak dan pedagang ayam broiler dalam mencari keuntungan. Sudah tak asing di telinga ibu rumah tangga bahwa mengkonsumsi ayam broiler dapat mengancam kesehatan. Mulai dari ayam berformalin, ayam tiren, ayam yang disuntik air hingga ayam yang disuntik hormon. Semuanya merugikan kesehatan konsumen. Untuk saat ini, saya memfokuskan penelusuran pada ayam potong yang diberi suntikan hormon. Karena dari keempat ancaman di atas, hanya suntikan pada ayam potong yang seolah-oleh dilegalkan oleh pemerintah. Sedangkan ketiga ancaman lainnya telah mendapat upaya pemberantasan dari pihak terkait. Dari beberapa artikel yang saya baca, pemberian hormon pada ayam potong tidak dilarang, yang penting mengikuti prosedur yang berlaku.

Kita mulai dari pihak yang kontra, yakni pihak yang menyatakan bahwa mengkonsumsi ayam broiler itu aman bagi kesehatan. Sebuah artikel berjudul ‘Daging Ayam Pakai Hormon. Fakta atau Mitos?‘ dari situs AkuInginHijau.com mewakili pihak pro. Pengelola situs ini mengatakan bahwa suntik hormon pada ayam broiler adalah mitos belaka. Karena saat ini ayam broiler yang kita temui di pasaran merupakan ayam potong yang membawa gen-gen yang berkualitas. Di dalam artikel tersebut disebutkan bahwa genetika ayam broiler sebenarnya berasal dari ayam yang sekarang kita sebut sebagai ayam kampung. Ayam kampung yang berkondisi baik lalu dipilih dan dibiakkan supaya bisa mendapatkan bibit unggul. Bibit unggul ini kemudian dibiakkan, lalu dipilih lagi anakan yang terbaik, demikian seterusnya, hingga diperoleh ayam potong yang benar-benar unggul. Ayam yang benar-benar unggul ini makannya sedikit, tapi cepat gemuk. Itulah yang menyebabkan harga ayam potong per kilogramnya jauh lebih murah dibanding harga daging lain.

Pendapat ini ditangkis oleh pihak pro. Dikatakan bahwa proses pembesaran ayam potong dari telur hingga siap dipotong hanya memakan waktu dua bulan. Hal ini dimungkinkan karena adanya penyuntikan hormon steroid yang dilakukan secara berkala ke tubuh ayam. Ini benar-benar terjadi di Indonesia. Peternak yang melakukan praktik seperti ini adalah peternak yang menjadi rekanan dari restoran fastfood. Tampaknya ini adalah ‘teknologi’ terbaru yang dibawa oleh pengelola restoran cepat saji dari luar negeri ke Indonesia. Ini berarti cepat atau lambat apa yang dialami oleh konsumen makanan cepat saji di luar negeri juga akan dialami oleh konsumen di Indonesia. Dan ini juga berarti peelitian yang dilakukan di luar negeri patut untuk dipertimbangkan.

Nah, hasil penelitian di luar negeri seperti ini:
Di luar negeri, konsumen pria menjadi gay karena kebanyakan mengkonsumsi ayam dari restoran fast food. Hal ini disebabkan karena ayam-ayam yang menjadi bahan bakunya berasal dari ayam-ayam betina yang disuntik dengan hormon yang membantu si ayam untuk cepat tumbuh besar. Ayam betina dipilih karena lebih cepat tumbuh besar dan dagingnya lebih empuk Yang sangat disayangkan adalah hormon-hormon tersebut ternyata menumpuk di daging ayam. Nah, ini kuncinya mengapa konsumen pria bisa menjadi gay. Ternyata hormon yang disuntikkan adalah hormon yang diperuntukkan bagi ayam betina. Jadi ketika seorang anak laki-laki terlalu banyak mengkonsumsi daging ayam di restoran fast food, dia mengakumulasi hormon-hormon ayam betina di badannya. Hormon-hormon ini tidak dapat keluar dari tubuh manusia melalui sistem pencernaan atau urin. Setelah anak laki-laki itu menjadi dewasa, testis dan penisnya tidak tumbuh besar dan dia menunjukkan minat seksualnya pada sesama pria.

Lebih lanjut lagi, di Jakarta, dilakukan sebuah penelitian oleh salah satu staff BPOM, Rusiana. Meskipun tidak berkaitan dengan penyuntikan hormon, hasil penelitian ini tetap patut untuk dipertimbangkan. Penelitian tersebut mengamati sampel hati dan paha ayam broiler yang diambil dari berbagai tempat pemotongan ayam di Jakarta. Ternyata didapati bahwa di hati ayam terdapat antibiotik penisilin. Hal ini terjadi karena hati berfungsi untuk menyaring zat-zat kimia yang masuk ke dalam tubuh. Sedangkan di daging paha, jumlahnya tidak banyak. Dari 160 sampel yang ada, ternyata sampel yang berasal dari peternakan besar bebas dari residu. Dan ternyata, peternakan besar ini memasarkan ayamnya ke swalayan-swalayan. Sehingga sudah pasti ayam-ayam broiler yang terdapat di pasar swalayan bebas residu.

Dari tulisan ini dapat disimpulkan bahwa:

  1. Meskipun ada pihak yang mengatakan bahwa penyuntikan hormon terhadap ayam potong hanya mitos, namun ternyata tetap saja ditemukan peternak yang menggunakan hormon.
  2. Sebagian besar peternak yang menggunakan hormon adalah rekanan restoran fast food. Maka, sebisa mungkin batasi konsumsi ayam dari restoran fast food.

  3. Bagian tubuh ayam yang disuntikkan hormon adalah sayap dan paha. Jadi hindarilah bagian ini.

  4. Di hati ayam terdapat tumpukan antibiotik penisilin. Itulah sebabnya konsumen di luar negeri sangat menghindari bagian ini. Ada baiknya Anda juga tidak mengkonsumsi jeroan ayam.

  5. Membeli ayam broiler di pasar swalayan aman.

  6. Bila Anda membeli ayam di pasar tradisional, sebaiknya memilih ayam kampung.

Referensi:

Cowok Suka Paha atau Sayap Ayam Cenderung Feminim
Steroid bagi Ayam Goreng
Daging Ayam Pakai Hormon. Fakta atau Mitos?

Kenapa Sebagian Pria Menjadi Gay?
penjelasan – 85% Daging Ayam Broiler Mengandung Antibiotik


Kecoa, Kawan atau Lawan

28 Desember 2008

Bila ada orang yang bertanya kepada Anda ‘Apakah serangga yang paling menjijikkan?’
Saya yakin Anda pasti menjawab kecoa.

Mengapa kecoa?
Mungkin Anda takut terhadap antenanya, atau mungkin Anda jijik melihat bulu-bulu di kakinya, atau mungkin Anda mual menghirup bau badan kecoa. Tapi yang pasti, di setiap langkah kecoa ada kuman-kuman penyakit. Ya. mereka membawa kuman-kuman penyebab alergi dan asma.

Karena kecoa adalah hewan nocturnal, atau hewan yang aktif di malam hari, maka akan sulit bagi manusia untuk menyadari bahwa di sekeliling mereka banyak kecoa. Inilah salah satu alasan mengapa kecoa cepat berkembang biak. Manusia baru menyadari keberadaan kecoa bila tempat persembunyian si kecoa telah dipadati oleh populasi kecoa, sehingga para kecoa membagi koloni mereka dan berpisah untuk mencari habitat baru.

Di dunia ini diperkirakan ada sekitar 4.000 spesies kecoa. Dari semuanya itu, yang paling akrab dengan manusia hanya empat spesies. Sisanya lebih memilih tinggal di hutan, melahap kayu dan dedaunan. Berbeda dengan kecoa rumahan, kecoa-kecoa yang tinggal di hutan berperan penting di dalam ekosistem. Dengan adanya pasukan kecoa, sampah hutan didaur ulang menjadi makanan bagi tumbuhan. Para kecoa ini juga menjadi nutrisi yang menyehatkan bagi sejumlah reptil dan mamalia.

Keempat spesies yang hidup dekat dengan manusia adalah:

  • Blatella germanica
  • Periplaneta americana
  • Supella longipalpa
  • Blatta orientalis

cockroach-9

Di Indonesia, dua spesies kecoa pertama, yakni kecoa Jerman (Blatella germanica) dan kecoa Amerika (Periplaneta americana) yang sering dijumpai di bangunan-bangunan. Habitat kedua jenis kecoa ini berbeda. Kecoa Amerika lebih senang berada di dalam tempat yang lembab dan hangat, seperti septictank dan saluran sanitasi yang terletak di luar rumah. Sedangkan kecoa Jerman senang berada di tempat yang lembab, gelap dan banyak makanan, seperti dapur, lemari makan, atau di atas plafon rumah.

Lalu bagaimana cara kecoa berkembang biak?
Kecoa betina menghasilkan telur. Sedangkan kecoa jantan menhasilkan sperma. Proses perkawinan dimulai dengan si betina mengeluarkan feromon yang berfungsi untuk memikat si jantan. Selanjutnya si jantan mendekat. Pada beberapa spesies, beberapa jantan berkelahi untuk memperebutkan satu betina. Si pejantan tangguh kemudian memasukkan spermanya ke rahim si betina. Apa yang terjadi selanjutnya berbeda untuk setiap spesies. Kecoa yang berjenis ovivipar akan mengeluarkan telurnya yang disimpan di dalam sebuah kantung yang bernama oteka (ootheca). Oteka kemudian dilekatkan di perut si induk. Selanjutnya ada yang tetap membawa oteka tersebut hingga telur-telur di dalam oteka menetas. Namun tak jarang oteka disembunyikan di tempat yang sesuai untuk perkembangan telur. Kecoa yang berjenis ovovivipar tidak mengeluarkan oteka dari rahimmnya. Sedangkan pada kecoa yang berjenis vivipar, bayi-bayi kecoa berkembang di cairan yang terdapat di rahim induknya, seperti halnya kehamilan pada mamalia.

Jumlah keturunan tiap spesies kecoa berbeda. Pada kecoa Jerman, sepasang induk akan menhasilkan keturunan sebanyak 300.000 dalam waktu setahun. Sedangkan pada spesies Amerika, lebih sedikit, hanya 800 keturunan.

Bisakah Anda bayangkan bagaimana bila di rumah Anda ada 300.000 kecoa yang tinggal bersama Anda? Menakutkan bukan? Untuk itu, beberapa tips di bawah dapat dilakukan untuk mencegah kehadiran kecoa di rumah Anda:

  • Jaga kebersihan rumah Anda
  • Gunakan tempat sampah yang memakai penutup untuk mencegah ceceran sampah
  • Selalu simpan makanan di wadah tertutup
  • Jangan biarkan sampah dan barang rongsokan menumpuk di dalam rumah.
  • Semprotkan pestisida di sudut-sudut ruangan dan saluran sanitasi yang rawan menjadi sarang kecoa
  • Bila Anda menemukan oteka, siram oteka tersebut dengan air panas untuk mematikan telur kecoa
  • Daun salam yang ditempatkan di sudut-sudut ruangan merupakan sebagai alternatif alami pengusir kecoa.

Referensi:
How Cockroaches Work
Agar Rumah Bebas Kecoa
Membasmi Kecoa


Kopi Luwak, Salah Satu Kopi Termahal di Dunia

4 Desember 2008

Kopi luwak atau dalam bahasa Inggris disebut Civet Coffee adalah salah satu kopi termahal di dunia. Kopi ini berasal dari biji kopi yang telah dimakan dan melewati saluran pencernaan hewan luwak (Paradoxurus Hermaphroditus), yakni sejenis musang yang dapat kita temukan di Sumatera bagian selatan dan beberapa daerah di Jawa.

Luwak adalah hewan yang senang mengkonsumsi buah-buahan. Salah satu buah kegemaran luwak adalah buah kopi. Namun buah kopi yang dimakan oleh luwak bukanlah buah kopi sembarangan. Luwak memiliki insting yang sangat baik dalam mencari buah kopi pilihan. Di dalam saluran pencernaan luwak, daging kopi dicerna, sedangkan biji kopi terfermentasikan dan keluar bersama kotoran luwak. Biji kopi yang ada di kotoran luwak inilah yang dikumpulkan oleh para petani untuk selanjutnya dibersihkan dan dijadikan minuman kopi luwak yang nikmat.

Meskipun diambil dari kotoran luwak, kopi luwak sangat spesial di mata para penikmat kopi. Kopi ini sangat tersohor, bahkan hingga ditayangkan di acara Oprah Winfrey Show. Di negeri Paman Sam kopi ini dijual seharga $50.00 tiap cangkirnya. Bahkan di Ingris setelah diracik bersama Jamaica Blue Mountain oleh Peter Jones, kopi ini laku seharga 50 poundsterling atau hampir Rp 1 juta rupiah. Untuk saat ini hasil panen luwak kurang dari 200 KG per tahun. Dan kemungkinan besar kopi ini akan semakin sulit ditemukan seiring dengan makin langkanya luwak yang diburu karena dagingnya dipercaya dapat mengobati penyakit asma. Kelangkaan kopi luwak ini mendorong maraknya penjualan kopi luwak oplosan.

Di Indonesia sendiri Kopi Luwak menjadi merek dagang dari sebuah perusahaan kopi yang memasarkan produknya melalui kafe atau kedai di Mall Atrium di daerah Senen atau Mall Ciputra di Grogol.


Bioluminescent Algae: Kunang-Kunang di Permukaan Laut

10 November 2008

Apakah Anda pernah melihat keindahan kunang-kunang, si kumbang cantik yang bersinar di kegelapan malam? Ternyata di permukaan laut juga terdapat makhluk sejenis itu. Tapi makhluk tersebut bukanlah serangga, melainkan alga. Makhluk ini paling mudah ditemukan di perairan Australia.

Sebenarnya apa sih makhluk yang satu ini? Bioluminescent Algae adalah alga yang dapat mengeluarkan cahaya, yang terlihat jelas di kegelapan. Makhluk ini dapat bersinar karena adanya reaksi kimia di dalam tubuhnya yang melibatkan oksidasi Luciferin. Luciferin (dari bahasa Latin yang berarti pembawa cahaya) adalah pigmen yang dapat mengeluarkan cahaya.

Alga ini akan mengeluarkan cahaya untuk berkamuflase, memikat alga lain, dan berkomunikasi satu dengan yang lain. Alga ini juga akan mengeluarkan cahaya bila merasa terganggu. Video di bawah menunjukkan bahwa alga ini akan menyala bila terjadi perubahan yang sangat besar pada lingkungannya (terjadi arus yang sangat deras karena percikan air dan lemparan batu).

Bila mereka berkumpul dalam jumlah besar, Anda akan melihat ombak yang menyala di malam hari.

Fenomena ini juga akan nampak bila Anda berenang di sekitar mereka.

Namun, saran saya, jangan berenang di sekitar mereka di perairan dalam. Karena ini akan memancing kedatangan hiu (Memancing? Emangnya gua umpannya?). Hal ini telah dialami oleh Andrea Lynch, yang diserang oleh hiu di Sarasota Bay saat sedang mengamati alga ini. Mengapa ini dapat terjadi? Karena adanya cahaya yang dikeluarkan oleh alga akan memancing hiu yang secara alami adalah hewan yang aktif di malam hari.

Sumber:
Source 1
Source 2
Source 3